Electricity Lightning

Selasa, 27 September 2016


Posted by imotorium in BusFactory.
Tags: 
,
trackback 
Mercedes – Benz OH 1521 Intercooler adalah bus yang paling “reliable”. Bertenaga cukup dan memiliki bantingan yang nyaman, berhasil membawa produk ini menjadi salah satu produk bus Mercedes – Benz di Indonesia yang paling laris. Seiring berkembangnya jaman, mesin ini mulai diregenerasi dengan produk – produk terbaru dari Mercedes, namun 1521 ini tidaklah dilupakan begitu saja..
1521 E3 - 1
Mesin ini lahir kembali dalam format yang lebih ringkas, OM 366 LA II 6 silinder berkubikasi 6000-an cc yang bertenaga 208 hp/2600 rpm dan bertorsi 660 Nm pada 1400 rpm direplace dengan OM 924 LA yang kini hanya memiliki 4 silinder dan kapasitasnya hanya 4800 cc. Namun berkat “otak pintar” alias engine management yang disematkan oleh Mercedes, mesin yang lebih kecil ini sanggup memproduksi tenaga yang sama besarnya, bahkan dari sisi torsi, mesin baru ini unggul 80 nm dibandingkan OH 1521 terdahulu.
Spesifikasi OH 1521 E III
Mesin
OM 924 LA Euro 3, diesel 4-silinder segaris, injeksi langsung dengan turbocharger dan intercooler
Diameter langkah 106/136 mm
Isi Silinder
4.800 CC
Daya maksimum
133 kW (210 HP) pada 2.200 rpm.
Torsi maksimum
740 Nm pada 1.480-1600 rpm
Kopling
MF 295 Single Disc, Dry, servo hydraulic actuated
Transmisi
MB G85-6/70-073 manual 6-percepatan maju, satu mundur.
Kecepatan maks
120 km/h
Perbandingan gigi
5.222 (47.9)
Berat (GVW)
15.000 kg
Suspensi depan
Pegas daun dengan peredam kejut dan stabilizer
Suspensi belakang
Pegas daun dengan peredam kejut dan stabilizer
1521 E3 - 3
OM 924 LA, ukurannya kompak namun jangan remehkan tenaga yang dihasilkan
Chassis / Mesin ini sendiri sudah lama dirilis setelah 1525 dan 1518 xbc hadir, dan hampir bersamaan dengan hadirnya 1526. Keunggulan dari OH 1521 E III ini adalah disematkannya 3 ECU, yang mana pada 1525 dan 1526 masing – masing hanya menyematkan 2 ECU. Teknologi yang disematkan semuanya lebih berfokus pada keawetan mesin dan keselamatan. OH 1521 E III ini akan secara bertahap menurunkan tenaga mesin dikala mesin sudah menyentuh temperatur tinggi, mulai 97 derajat celcius.. alarm akan berbunyi untuk memberitahukan pengendara kemudian bila mesin masih dipaksakan bekerja hingga menyentuh 105 derajat celcius mesin akan otomatis menurunkan tenaganya, dan bila pengemudi masih ngeyel juga membejek bus, hingga overheating, bus tidak akan lagi merespon injakan pedal gas lagi dari si driver, bahkan akan otomatis berhenti.